Salah satu bentuk kepedulian anggota DPD Pengembang Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara untuk para milenial dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Para pengusaha properti berkumpul dalam kegiatan Kampung Kuliner dalam rangka bulan inklusi keuangan di Kawasan Tugu Religi Sultra yang digelar sejak 22 hingga 27 Oktober 2019 mendatang.
Dalam kegiatan tersebut, telah menawarkan harga yang terjangkau. Pasalnya, harga yang ditawarkan mulai dari Rp 146 juta untuk rumah subsidi, dimana sangat cocok buat generasi milenial.
“Daya beli kita lihat sekarang gajinya Rp 4-8 juta. Itu memang untuk menyasar generasi muda yang mungkin baru bekerja di tahun-tahun pertama, setelah mereka menyelesaikan pendidikannya,” kata Direktur Griya Anggoeya Permai, Tyo Prasetyo, ( anggota DPD Pengembang Indonesia Prov. Sulawesi Tenggara ), Jumat (25/10/2019).
Tak hanya itu, masing-masing hunian yang dikembangkan sebagian diperuntukkan bagi kalangan kelas menengah ke bawah melalui skema Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) hingga Rp 40 juta
Kata Tyo, KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) adalah kredit kepemilikan rumah bersubsidi yang merupakan program kerja sama antara Bank BTN dengan Kementerian PUPR yang diberikan bersama dengan subsidi uang muka kepada masyarakat yang telah mempunyai tabungan untuk pembelian rumah tapak dan pembangunan rumah swadaya.
Ia mencontohkan, saat ini harga rumah bersubsidi senilai Rp 146 juta per unit. Dengan uang muka senilai Rp 7,3 juta ditambah subsidi uang muka Rp 40 juta dari program BP2BT, maka konsumen tinggal membayar Rp 133 juta. Adapun untuk pembayaran angsuran tiap bulan, bunga tetap dan tidak ada potongan.
“Kegiatan ini didukung oleh perwakilan asosiasi perumahan seperti Pengembang indonesia, REI dan Himpera. Tutupnya.