Pengembang Indonesia (PI) bakal meramaikan pasar properti di Sumatera Selatan (Sumsel). Bahkan, capaian pada 2017 sudah membangun 32.000 unit rumah, pada 2018 PI menargetkan pembangunan mencapai 46.200 unit rumah.
Ketua Umum Asosiasi PI Barkah Hidayah mengakui eksistensi PI tergolong baru. Namun, langkah nyatanya dengan capaian 32.000 unit rumah selama 2017 termasuk perjuangan keras.
Pembangunan rumah ini merupakan kontribusi untuk menunjang program pemerintah sejuta rumah. Pihaknya ke depan menargetkan pembangunan rumah meningkat pesat.
”Kami berharap nantinya target ini dapat terwujud,” kata Barkah di sela-sela peletakan batu pertama Masjid Asy-Syarofi dan Perumahan Sriwijaya Griya Cemerlang (SGC) di Palembang, Jumat (8/12). Barkah menjelaskan, saat ini pihaknya melirik pasar perumahan murah yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap (MBTT).
Program yang diusung satu kecamatan menyediakan lahan perumahan sebesar satu hektar. ”Rumah yang disediakan nantinya 80 persen rumah bersubsidi dan untuk MBTT,” terang Barkah.
Sementara itu, Dewan Penasehat PI Sumsel Kesyar Saropi mengatakan, perumahan yang dibangun bertipe 36. Luas tanah 104 meter persegi. Sedangkan harga yang ditawarkan mencapai Rp 123 juta.
Kesyar berharap program itu membantu masyarakat berpenghasilan tidak tetap. Suatu hal yang tidak mudah memiliki rumah bagi kalangan tersebut. ”Semoga pemerintah dan perbankan membantu dalam pembangunan MBTT sehingga hambatan dapat diselesaikan,” tukas pria yang juga Direktur Sriwijaya Griya Cemerlang.
Sumber: JawaPos